Menyelamatkan Bangsa Indonesia by Ps. Sumiati Supit

Kita adalah orang-orang yang Tuhan pilih untuk Tuhan letakkan di bangsa ini, untuk itu kita juga lah orang-orang yang paling sayang dengan bangsa Indonesia.

AOG 17 Agustus 2013

Kejadian 18:16-33
Lalu berangkatlah orang- orang itu dari situ dan memandang ke arah Sodom; dan Abraham berjalan bersama- sama dengan mereka untuk mengantarkan mereka. Berpikirlah TUHAN: ” Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak- anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan- Nya kepadanya. ” Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: ” Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar- benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada- Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya. ” Lalu berpalinglah orang- orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan TUHAN. Abraham datang mendekat dan berkata: ” Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama- sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya dari pada- Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama- sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah- olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada- Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil? ” TUHAN berfirman: ” Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka. ” Abraham menyahut: ” Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu? ” Firman- Nya: ” Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana. ” Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepada- Nya: ” Sekiranya empat puluh didapati di sana? ” Firman- Nya: ” Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu. ” Katanya: ” Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana? ” Firman- Nya: ” Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana. ” Katanya: ” Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana? ” Firman- Nya: ” Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu. ” Katanya: ” Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana? ” Firman- Nya: ” Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu. ” Lalu pergilah TUHAN, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.

Dari kisah diatas kita melihat bagaimana Abraham berdoa dan bersyafaat di hadapan Allah atas keselamatan sebuah bangsa.
Ada 3 kebenaran mengenai menyelamatkan sebuah bangsa:

1. Orang benar menentukan nasih sebuah bangsa.

Untuk menyelamatkan atau menghancurkan sebuah bangsa tergantung seberapa banyak orang benar di bangsa tersebut. Orang benar menjadi alat tukar atau negoisasi yang Abraham gunakan ketika bersyafaat atas keselamatan sebuah bangsa. Semakin banyak orang benar akan menentukan seberapa besar berkat Tuhan dicurahkan atas sebuah bangsa. Ketika orang benar semakin diberkati Tuhan, maka bangsa orang itu juga akan semakin diberkati Tuhan.

10 orang benar saja bisa menyelamatkan nasib sebuah bangsa. Bagaimana jika orang benar tersebut ada banyak?

Nasib keselamatan atas sebuah bangsa dimulai dari hidup kita sendiri, kita harus hidup menjadi orang yang benar di hadapan Tuhan.

Untuk bisa bernegoisasi dengan Tuhan, ngobrol dengan Tuhan, menggerakkan Tuhan, kita harus menjadi orang yang benar. Dari kisah Abraham kita belajar dari hubungan kedekatan Abraham dengan Tuhan. Saat kita menjadi orang benar, tidak hanya kita punya otoritas di dunia, tapi juga otoritas di dalam Kerajaan Surga. Bukan berarti kita bisa mengatur Tuhan, tapi saat apa yang kita doakan adalah isi hati Tuhan, maka Tuhan akan menggerakkan seluruh malaikatnya untuk melakukan apa yang kita doakan.

2. Miliki Indonesia di dalam hati kita

Bukan berarti kita ambil Indonesia secara menyeluruh dengan baik dan buruknya, tetapi kita mengadopsi Indonesia. Apa yang menjadi kekurangan di Indonesia, kita berusaha untuk melakukan ytang terbaik untuk mengubah Indonesia. Kita memperbaiki apa yang harus diperbaiki di bangsa Indonesia ini.

Di Indonesia memang ada banyak beragam manusia dengan berbagai macam karakter. Saat kita tahu kebenaran ini, kita lah yang harus memulai untuk mengubah wajah bangsa Indonesia di hadapan bangsa yang lain.

Tuhan sudah mulai serius dengan hidup kita. Kita juga harus serius dengan kegerakan yang Tuhan percayakan di hidup kita.

3. Membangun bangsa Indonesia dengan menjadi orang yang benar

Abraham saja yang bukan dari kota Sodom dan Gomora mau bernegoisasi tentang keselamatan kota itu. Terlebih lagi kita yang ditetapkan menjadi bagian di bangsa ini, kita harus lebih lagi sayang dan mau berdoa bagi keselamatan bangsa ini.

Matius 21:28-31
” Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki- laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya? ” Jawab mereka: ” Yang terakhir. ” Kata Yesus kepada mereka: ” Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut- pemungut cukai dan perempuan- perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Menjadi orang benar berarti berbicara tentang ketaatan dan perubahan hidup. Jadilah anak muda yang taat di hadapan Tuhan.

Sekalipun kehidupan kita tidak sempurna, banyak godaan yang membuat kita jatuh, saat kita mengingat kebaikan Tuhan, berubahlah. Tuhan masih terus memberikan kita kesempatan untuk berubah. Tuhan tidak mau hati kita menebal dan dingin, Tuhan mau kita menjadi panas akan Tuhan. Jangan fokus dengan kedagingan kita, dosa kita, tetapi fokus dengan apa yang Tuhan ingin kerjakan melalui hidup kita. Tuhan ingin dan rindu untuk menjadikan kita besar.

Tuhan memberikan kepada kita minimal 1 talenta, yang jika dikonversikan sama dengan 6000 dinar atau gaji orang bekerja selama 6000 hari / 16 tahun. Mengapa kita masih saja menyia-nyiakan talenta yang Tuhan berikan kepada hidup kita?

Source: Rangkuman Kotbah Ibadah Revival Service Army of God for Teens & Youth Spesial Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2013 – Gereja Mawar Sharon Surabaya

Tinggalkan komentar